Minggu, 02 Juni 2013

Bisnis Amrik dan Indo

Apa bedanya kerja di Indonesia dan Amerika?
Indonesia dan Amerika mempunyai persamaan sistem,yaitu Corporation, tetapi sistem itu terbalik. Seorang Indo akan melihat lowongan pekerjaannya, sementara seorang Amrik akan melihat lowongan upahnya (seeking reward). Apa yang orang pahami adalah kenyataan dari sistem usaha yang benar berlaku sesuai hukumnya. Life Style, atau gaya hidup begitu mempengaruhi aspek-aspek ideal, yang secara empiris banyak merugikan. Hal tersebut seperti anda belanja beras dengan rupiah tetapi tangan anda menerima kue yang didagangkan dengan dollar. Banyak virtualisasi yang meningkatkan fantasi anda, melampaui fakta dihadapan mata anda sendiri.
Penataan ekonomi di Amerika dan negara maju lainnya seperti China, Saudi Arabia sudah mencapai Health distribution, atau pemerataan kesehatan jasmani yang banyak diartikan dengan 'kepuasan pelanggan'. Pada distribusi seperti itu, Asuransi tenaga kerja dan Pensiun tenaga kerja, sudah teratur. sehingga orang-orang menawar kelebihan dari gosennya.
Berbeda dengan Indonesia, Strata upah Indonesia adalah Struktural-Fungsional. Artinya, rata-rata penghasilan masyarakat mendistribusi kepada Pegawai Negeri Sipil. Semakin struktural-fungsional PNS, distribusi semakin rata. Distribusi seperti itu disebut dengan pemerataan kekayaan (Wealth Distribution). Anda dapat membayangkan, berapa triliyun uang rupiah yang diedarkan oleh PNS setiap bulannya, hingga ke pelosok-pelosok desa. Itulah penstrataan upah itu. Jika seorang pedagang mengedarkan barangnya setiap hari, maka seorang sipil mengedarkan uangnya setiap hari. Setiap hari memproduksi setiap hari mengkonsumsi.
Sangat disayangkan, nilai distribusi struktural-fungsional semakin jauh dari dasar aturannya. Padahal, untuk membangun suatu perusahaan besar, sebesar negara ini tidak secepat anda membangun Perusahaan Terbatas. Kebijaksanaan pemerintah dan pengusaha dalam distribusi upah diatas sangat diutamakan. Coba anda banyangkan, berapa orang A1, A2, sepertinya laksana tidak ada.
Seandainya anda orang Indonesia, apakah sistem anda dapat mengeluarkan anda dari distribusi pendapatan di atas. Jika tidak, jangan sekali-kali anda menghendaki perubahan pokok sistemnya. Jangan sampai jati menjadi lumut, malu hasilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar