Atas Nama
dalam Bussiness
Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu, Orang
gila harta dibiarkan berusaha akan lelah tubuhnya
“Ternyata, sedekat-dekatnya
kebangsaan manusia, tetap kalah oleh sex-nya. Jadi palsulah ide globalisasi
itu. Ternyata hanya ada lima spesies manusia sementara tumbuhan dan hewan
berjuta-juta. Tidak malu sih, sebab manusia ada di piramida tertinggi. Tetapi
Pengecut, sementara mereka kaya dan kuat. "A God side in foreground of The face, The He”.
Kenapa terjadi? Pemerasan dengan atas nama hanya untuk ton’s gold yang tidak
pernah tumbuhan dan hewan menyiasatinya.
“Akuntansi
Negara dengan orang-orang professional, telah mengalami reside dari 25 kg (The
Holland) ukuran menjadi ton’s gold (The Amric). Apakah benar zero account
itu. Ketidakmungkinan sudah diuji dengan darah dan nyawa, 25 kg untuk harga
Nol, ialah emas si Untung itu (The Holland). Monas Benar-benar Warga Negara
Sejati. Original Human Right.”
“Bagaimana sosialisme
Indonesia menjadi managemental bukan organism, sebab petani dibiarkan
mengupah dirinya dengan makanannya. Bagaiman jika capitalism Indonesia hanya
mempunyai dua pilihan; Papan Catur, atau Game bukankah itu Kilogram Monas
atau Ton’s Gold. Bukankah wajar dari 250 juta person hanya sepapan catur yang
menjajakan emasnya, bukan rupiahnya. Atau baiklah, 250 juta person menjajakan
emas-emasnya bukan mengedarkan rupiahnya.. Bukankah tidak malu tetapi menjadi
kebanggaan takala dua polis berjualan emas sementara banyak resornya menunggu
untuk diberi nafkah, tetapi mengapa sulit memutuskannya. The Big Boss. Cinta
bule dan sipit. Padahal setiap boss mendidik untuk mandiri. Ternyata,
sedekat-dekatnya kebangsaan manusia, tetap kalah oleh sex-nya. Jadi palsulah
ide globalisasi itu. Pemerasan dengan atas nama hanya untuk ton’s rice.”
Dalam satu privacy
statement Microsoft untuk Asia dan South Fasifik misalnya, adalah statement
yang beralasan (claused state) “regardless of
conflict of laws” dan “unless
your country is specifically called out”. Terkadang sebagai masyarakat Asia, penulis suka bertanya-tanya:”Are
crazing a law, for what clause a law been?” sebelum menuliskan “Ternyata,
sedekat-dekatnya kebangsaan manusia, tetap kalah oleh sex-nya. Jadi palsulah
ide globalisasi itu. Pemerasan dengan atas nama hanya untuk ton’s money.
Bukankah prinsip statement private tersebut, ’Melepaskan diri dari hukum
sendiri yang sudah dikonvensikan”. Dalam satu pepatah indo disebutkan,”Kodok hendak menjadi kerbau, pecah ketuban juga”. Pada
prinsip bisnis mereka,” Jika diberi mesti diterima, Jika dijual mesti dibeli,
Jika dibeli mesti dijual, Jika diminta mesti diberikan.” tetapi kenyataannya pepatah tersebut hanya
berlaku dalam etika bisnis makro, sebab jika terjadi dalam binis mikro
mungkin hal tersebut menjadi pemaksaan atau pemerasan. Pada pernyataan
selanjutnya, ada tanda Tanya,”dengan privasi apa sebuah bangsa atau negara keluar,
apalagi jika dikhususkan”. Kemudian status apa yang dibawa suatu perusahaan
untuk menghadapi perusahaan besar seperti Negara Indonesia, sebab semua
privasi dilindungi undang-undang terlepas dari relasi bisnisnya atau
kekeluargaannya. Penggunaan nama suatu bangsa atau Negara tidak sebanding
dengan kepentingan perusahaan bahkan dengan wujud perusahaan itu sendiri. Setiap
Negara mempunyai instrument administrasi nama rakyat, bahkan nama-nama anak
kecil mereka, member Negara itu. Kemudian dengan apa perusahaan dapat
mengeluarkan suatu Negara dari tubuh, yang bahkan regenerasi membernya pun
tidak pasti.
Pada prinsipnya, penggunaan nama terdiri dari dua 1) penggunaan nama umum, yaitu atas nama bangsa, dan 2)
penggunaan nama khusus, yaitu atas nama anggota. Sementara penggunaan nama
organisasi sebagai Negara atau bagiannya sudah diatur dalam hukum Internasional
(Prokreasi beside Indonesia Country). Dalam sejarahnya,
penggunaan nama untuk industri atau untuk bisnis besar dalam system apapun;
capitalism, socialism, cooperative, dan corporation, sebagai victitious
berikut:
What difference ,
between:
Undername of Julius
Caesar.
Undername of Mingzhou
Dynasty.
with:
Undername of
Indonesian People (WNI-WNA)== Indonesian (face) People (Body)== Bangsa
Indonesia
Undername of African
People
Undername of Arabian
People
Undername of American
People
Undername of Chiness
People
with:
By Name of The Lord of People
By Name of The God of Universe
Kekayaan dan kekuasaan manusia didukung energy potensialnya,
sederhana sebagai atas nama di atas. tetapi penggunaan nama itu, jangan
sampai ‘senjata makan tuan’ bunuh diri hasilnya seperti Moses (pentateque) mengajarkan “Maka
bunuhlah diri-diri kalian, itu lebih baik di sisi pembebas kalian”. Air
adalah diam tetapi jika tertiup angin tsunami akan datang. Api adalah diam
tetapi jika bertambah bahan akan menjadi ledakan. Krisis
dan Resesi hanya dua sifatnya, dingin dan panas sementara konflik
selalu mengiringi keduanya. Jika tidak, politikus tidak akan bekerja. Tidak
bekerja tidak mendapat upahnya. Tidak ada upah tidak makan perutnya. Semua tipu daya yang terjadi dalam kehidupan politik dan ekonomi.
Bagi penghendak bisnis dengan aturan Indonesia, hendaknya
menimbang penggunaan nama baik itu. Bukankah tidak diberi barang tidak berharga
uang. Tidak ada uang tidak ada otoritas. Tidak ada otoritas, pengusaha
hanyalah pendosa. Ketika urutan itu terjadi, orang akan menebak mereka
sebagai pencuri, penjudi, dan pembunuh, atau penjual tubuh, anak dan
saudaranya. Semua tipu daya yang terjadi dalam kehidupan politik dan ekonomi.
Kepantasan status dalam nama baik sangat dietiskan. Semisal anda punya perusahaan besar dengan asset 2 bilyun dollar, kemudian anda menggunakan nama baik presiden dan wakilnya, Apakah pantas sementara kedua otoritas itu memegang asset yang tidak ternilai; wilayah; hukum; rakyat; dan organisasi bangsanya?. Hal yang wajar dalam etika bisnis, ketika anda bersahaja atau terhina. Ingatlah,
semua orang bekerja. Ketika penulis menuliskan blog ini, penulis mengeluarkan
biaya, bukan mereka yang membayar. Dalam sisi negative, Ketika orang
berencana tipu daya, orang lain sudah mencari kerja. Ketika seseorang
menginginkan keluar dari otoritas atas nama, Negaranya sudah memberikan hak
azasi manusia. Ketika bangsa-bangsa menilai rupiah tidak berharga, Tuhan memberi
kehidupan dengan rupiah itu. Serba NULL, ternyata pengetahuan manusia tidak
seujung kuku-Nya, “Kodok hendak menjadi Kerbau,
Real hendak menjadi Virtue, Live hendak berharga SaTu."
Dunia adalah nyata, kemayaan hanya teknik saja. Ketika US
mencetak dolar, Federal berjalan kaki mengirim uang. Ketika Mesin ATM
berjalan, Polisi memasukkan uang. Ketika seseorang mencuri, pengemis sedang
meminta. Dalam kenyataan bisnis banyak transaksi yang etikanya sangat dalam,
misalnya: SMAD AV. Mereka memberi jasa kepada orang lain, tetapi meminta
donasi dari orang lain. Artinya secara hukum Smad AV itu sudah punya hak
untuk dibayar, tetapi mereka bertindak sebagai pengemis. Itulah sopan santun usaha, bukan etika hukum. Hukum dijalani dengan sadar sementara bisnis (usaha) ada dalam bawah sadar, autosensorik.
|
|
Advertishment
(Their Bad Bussiness)
|
Advertishing (My Bad Bussiness)
|
Office : Unknown
Adress : Indonesia
Telp. : Unknown
Website : http://www.carijutawan.com/home.php
Fax./Email : admin@carijutawan.com
Undername : Unauthority
Company :
Published without private corporation (Yayasan[chief]/Daerah Istimewa [Kingdom]).
|
Untuk di sini, anda
tidak mendapat bukunya. Saya tidak memastikan anda dapat bekerja. Hanya melihat saja..
Donasikan
uang anda ke rekening saya:
Nama Lengkap: Deni
Kurnia Irawan
NIK: 3210022101790001
Organisasi/Corporation:
Belum Terbentuk
Nama Bank: Mandiri
KCP Majalengka Talaga
Jenis Kartu: Debit
No. Rekening : 134-00-0704299-6
People Undername:
Undername Deni Kurnia Irawan, Indonesia, “Your Company”.
Contoh: U.N. Deni
Kurnia Irawan, Microsoft
Corporation.
Bloglink:
http://indoduit.blogspot.com
|
An idea about somehow every kind of job and work been money in internet by rule of Indonesian.
Sabtu, 08 Juni 2013
Using Name Inside Bussiness
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar